Pasang Iklan Rumah

Senin, 13 Februari 2012


Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke suatu tempat untuk mengambil sesuatu di sebuah rumah makan. Cuaca gerimis tidak menghalangi untuk tetap berjalan meskipun terkena hujan. Sampai di suatu perempatan lampu merah, saya berhenti karena lampu merah menyala. Tiba – tiba, terdengar  suara makian dari belakang saya pikir orang yang sedang ribut, eh… ternyata orang itu sedang memaki saya, wah…saya terkejut juga, apa salah saya ? Ternyata dia marah karena saya berhenti menghalangi jalannnya. Lho bukannya lampu masih merah, dan itu artinya memang harus berhenti.  mengapa dia marah ?
Itulah contoh sebagian manusia yang banyak kita temui sekarang, yang benar di marah- marah sementara yang salah santai saja. Dunia benar- benar sudah semakin jahat. Orang makin tidak mematuhi mana yang benar, semaunya sendiri. Tidak ada kesabaran sama sekali, dan juga kepatuhan pada peraturan. Kalau yang patuh dibilang gila, lalu apa sebutan yang pantas bagi yang tidak patuh ya ?
Kepatuhan tidak lagi dianggap penting, yang penting tujuan kesampaian, melanggar tak apa- apa asal tak ketahuan banyak orang bilang seperti itu.
Manusia ingatlah bahwa setiap hal yang kita lakukan tidak pernah lepas dari pandangan mata Tuhan, di tempat paling gelap sekalipun tak bisa menghalangi pandangan mata Tuhan untuk terus mengawasi setiap perbuatan kita. Sepasang mata yang tak pernah dapat kita bohongi. Andai saja semua manusia sadar bahwa Tuhan selalu ada bersamanya dan memperhatikan setiap aktivitas kehidupan, pastilah dunia ini akan tertib dan damai. Khususnya hati dan jiwa kita sediri.

Amsal 15 : 3
" Mata Tuhan ada disegala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik."




Sabar

Sabar  adalah sikap seseorang yang tahan menghadapi segala sesuatu dengan tetap tenang.
Dunia bilang, sabar itu ada batasnya, sedang Tuhan bilang kita harus menjadi orang yang panjang sabar. Seberapa panjang ? tak pernah tahu, artinya sabar itu tak terbatas. Ada orang yang terlihat sabar, tapi di kala berhadapan dengan masalah berat ia uring- uringan. Itu artinya bukan panjang sabar.
Firman Tuhan katakan bahwa kasih itu panjang sabar, orang yang sabar mampu bertahan dalam setiap tekanan dan masalah dalam hidupnya.
Orang yang sabar memperoleh kasih, namun terkadang menjadi sabar juga dapat mendatangkan kesulitan. Karena ada orang yang suka memperalat kesabaran seseorang. Jika dilihat orang itu sabar, mereka menindasnya dan memanfaatkannya. Jikalau hal ini terjadi, apakah kita harus berhenti menjadi orang yang sabar ? atau menyesal menjadi orang sabar ? tidak ! tetaplah menjadi sabar, meskipun untuk itu kita harus berada dalam lembah kekelaman. Sabar sampai kesudahannya, maka akan terlihat keindahan- keindahan di balik sifat sabar itu.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar