Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke suatu tempat untuk mengambil
sesuatu di sebuah rumah makan. Cuaca gerimis tidak menghalangi untuk tetap
berjalan meskipun terkena hujan. Sampai di suatu perempatan lampu merah, saya
berhenti karena lampu merah menyala. Tiba – tiba, terdengar suara makian dari belakang saya pikir orang
yang sedang ribut, eh… ternyata orang itu sedang memaki saya, wah…saya
terkejut juga, apa salah saya ? Ternyata dia marah karena saya berhenti menghalangi
jalannnya. Lho bukannya lampu masih merah, dan itu artinya memang harus
berhenti. mengapa dia marah ?
Itulah contoh sebagian manusia yang banyak kita temui sekarang,
yang benar di marah- marah sementara yang salah santai saja. Dunia benar- benar
sudah semakin jahat. Orang makin tidak mematuhi mana yang benar, semaunya
sendiri. Tidak ada kesabaran sama sekali, dan juga kepatuhan pada peraturan.
Kalau yang patuh dibilang gila, lalu apa sebutan yang pantas bagi yang tidak
patuh ya ?
Kepatuhan tidak lagi dianggap penting, yang penting tujuan
kesampaian, melanggar tak apa- apa asal tak ketahuan banyak orang bilang
seperti itu.
Manusia ingatlah bahwa setiap hal yang kita lakukan tidak pernah
lepas dari pandangan mata Tuhan, di tempat paling gelap sekalipun tak bisa
menghalangi pandangan mata Tuhan untuk terus mengawasi setiap perbuatan kita.
Sepasang mata yang tak pernah dapat kita bohongi. Andai saja semua manusia
sadar bahwa Tuhan selalu ada bersamanya dan memperhatikan setiap aktivitas
kehidupan, pastilah dunia ini akan tertib dan damai. Khususnya hati dan jiwa
kita sediri.
Amsal 15 : 3
" Mata Tuhan ada disegala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik."
Sabar
Sabar adalah sikap
seseorang yang tahan menghadapi segala sesuatu dengan tetap tenang.
Dunia bilang, sabar itu ada batasnya, sedang Tuhan bilang kita
harus menjadi orang yang panjang sabar. Seberapa panjang ? tak pernah tahu,
artinya sabar itu tak terbatas. Ada orang yang terlihat sabar, tapi di kala
berhadapan dengan masalah berat ia uring- uringan. Itu artinya bukan panjang
sabar.
Firman Tuhan katakan bahwa kasih itu panjang sabar, orang yang
sabar mampu bertahan dalam setiap tekanan dan masalah dalam hidupnya.
Orang yang sabar memperoleh kasih, namun terkadang menjadi sabar
juga dapat mendatangkan kesulitan. Karena ada orang yang suka memperalat
kesabaran seseorang. Jika dilihat orang itu sabar, mereka menindasnya dan
memanfaatkannya. Jikalau hal ini terjadi, apakah kita harus berhenti menjadi
orang yang sabar ? atau menyesal menjadi orang sabar ? tidak ! tetaplah menjadi
sabar, meskipun untuk itu kita harus berada dalam lembah kekelaman. Sabar
sampai kesudahannya, maka akan terlihat keindahan- keindahan di balik sifat
sabar itu.